MAKALAH PATOFISIOLOGI
“PATOLOGI SISTEM PERRNAPASAN”
Diajukan
sebagai tugas mata kuliah
Patofisiologi 

Disusun oleh :
1. Alfiana
Edy Damayanti
2. Nurul
Defri Zhairina
3. Muflikhun
Nadhif
4. Atika
Farras Maharani
5. Retno
Niungrum
6. Nurul
Widhiyaningsih
7. Dily
Anisa Rismawati
8. Aulia
Rizki Ananda
9. Sulkhi
Annisatul Quthwah
10. Gigih
Ardi Primananda
11. Dini
Maharani
12. Dwiputranti
Hidayani
13. Fikih
Mahgfiroh
14. Sando
Wicaxono
15. Musyadad
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kami berbagai macam nikmat kepada kami, diantaranya
nikmat iman, nikamt Islam, nikmat umur, terlebih –lebih lagi nikmat kesempatan
sehingga kami masih dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana yang di
harapakan. Shalawat serta salam kami curahkan kepada junjungan kami, Nabi
Muhammad SAW, yaitu Nabi yang mengajarkan kepada kami bahwa yang hak itu benar
dan yang bhatil itu salah, semoga prinsip semacam ini dapat kita realisasikan
dalam kehidupan nyata hari-hari. Selanjutnya saran serta kritik sangat kami
harapkan dari berbagai pihak, terutama kapada dosen patofisiologi serta
teman-teman sekalian yang kami banggakan, untuk perbaikan perbaikan pembuatan
makalah untuk kedepannya sehingga pembuatan makalah kedepannya sesuai yang di
harapkan. Pada kesempatan ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
guru matematika, karena sangat kami sadari bahwa pembuatan makalah ini, sangat
jauh dari harapan bapak/ibu dosen matematika
dan masih banyak kekurangan-kekurangan serta kesalahan-kesalahan yang
kami lakukan dalam pembuatan makalah ini.
Semarang, 5 April 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN : A. LATAR BELAKANG................................................ 4
B.
TUJUAN ................................................................ 4
C.
RUMUSAN MASALAH......................................... 4
BAB II PEMBAHASAN : A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPSAN....................... 5
B. FUNGSI
SISTEM PERNPASAN.............................. 6
C. SALURAN
PERNAPASAN..................................... 6
D.
ANATOMI SISTEM PERNAPASAN.................... 7-9
E.
MEKANISME BERNAPAS.................................... 10
F. PROSES BERNAPAS........................................ 10-11
G. PATOLOGI SISTEM PERNAPASAN
1. HIDUNG DAN PARANASAL..................... 11-12
2. NASOPHARINX DAN PHARINX............... 12-15
3. LARINX....................................................... 15-18
4. BRONKUS DAN PARU-PARU................... 18-23
BAB III PENUTUPAN : KESIMPULAN ............................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 25
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR NELAKANG
Suatu organisme
atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem jaringan atau organ dalam
tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat
tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu
organisme yakni sistem pernapasan. Sistem pernapasan ini sendiri memiliki
fungsi dan peranan yang sangat struktural dan terkoordinir.
Dalam ilmu patofisiologi, sistem pernapasan akan
dibahas secara detail bahkan sampai anatominya, sehingga kita bisa mengetahui
organ dan saluran apa saja yang ikut berperanan dalam menyalurkan oksigen (O2)
yang kita hirup.
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang
mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan
uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa
bernapas terjadi pelepasan energi.
B.
TUJUAN
Untuk mengetahui anatomi serta patofisiologi yang
ada pada system pernafasan dan memenuhi tugas patofisiologi.
C.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana anatomi system
pernapasan?
2.
Apa saja patofisiologi system
pernapasan?
3.
Bagaimana ciri-ciri patofisiologi
system?
4.
Bagaimana cara pencegahan
patofisiologi system pernafasan?
BAB II ISI
A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN
Pernapasan (respirasi) adalah
peristiwa menghirup udara dari luar yang mengadung oksigen serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar
tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
ekspirasi.
1. Inspirasi
Terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfir. Otot yang paling
penting dalam ispirsi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan melekat pada
iga paling bawah dan otot interkosta eksterna. Ketika difragma berkontrasi bentuknya
menjad datar dan menekan dibawahnya yaitu pada isi abdomen dan mengangkat iga.
Keadaan ini menyebabkan pebesaran rongga toraks dan paru-paru. Meningkatnya
ukuran dada menurunkan tekanan intrapleura sehingga paru-paru menjadi
mengembang. Mengembangnya paru-paru berakibat pada penurunan tekanan alveolus
sehingga udara bergerak menurut gradient tekanan dari atmosfir kedalam
paru-paru. Hal ini berlangsusng terus sampai tekanan menjadi sama dengan
tekanan atmosfir, demikian seterusnya.
2. Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif.
Pada akhirnya inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru
dan rongga dada untuk mengisi volume paru. Ekspirasi terjadi keika tekanan
alveolus lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Relaksasi difragma dan otot
interkosta eksterna mengakibatkan recoil
elastic dindiing dada dan paru sehingga terjadi tekanan alveolus dan menurunkan
volume paru, dengan demikian udara bergerak dari paru-paru ke atmosfir.
Sistem berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk elangsungan
metabolism sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalu peran sistem respirasi
oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru dan terjadi
pertukaran gas iksigen akan di difusi masuk kapiler darah untuk di manfaatkan
oleh sel dalam proses metabolisme.
B. FUNGSI SISTEM PERNAASAN
1. Fungsi Sekunder
-
Membantu proses
pembentukan suara
-
Mempertahankan
keseimbangan asam basa
-
Membantu reseptor
pembau
2. Fungsi Primer
-
Sebagai suplai ksigen
ke dalam tubuh
-
Membuang hasil
pembakaran (karbondioksida)
C. SALURAN PERNAPASAN
1.
Uper respiratory tract
yaitu
saluran pernapasan bagian atas yang meliputi :
rongga
hidung – mulut – faring- epiglotis – laring – trakea
2. Lower respiratory
tract
yaitu
saluran pernapasan bagian bawah yang meliputi :
bronkus&
paru-paru
Sistem
Pernapasan pada Manusia terdiri atas:
§ Hidung
§ Faring
§ Laring
§ Trakea
§ Bronkus
§ Bronkioulus
§ Paru-paru
D. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN

1. Rongga hidung
Pada permukaan rongga
hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring
Faring adalah tabung
muskular berukuran kurang lebih 12,5 cm yang merentang dari bagian dasar tulang
tengkorak sampai esofagus. Faring terbagi menjadi nasofaring, orofaring, dan
laringofaring.

3. Laring
Laring (kotak suara)
menghubungkan faring dengan trakea. Laring adalah tabung pendek berbentuk
seperti kotak triangular dan ditopang oleh Sembilan kartilago; tiga berpasangan

4. Trakea dan Bronkus
Batang tenggorok
(trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang
tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus).Di dalam paru-paru,
cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus.Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut
gelembung paru-paru (alveolus).

5. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam
rongga dada.Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut
diafragma.Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru
kiri.Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas,
gelambir tengah dan gelambir bawah.Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua
gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah.

E. MEKANISME SISTEM PERNAPASAN
Pertukaran Gas dalam
Alveolus
- Oksigen yang diperlukan
untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada waktu kita
bernapas.
- Pada waktu bernapas udara
masuk melalu saluran pernapasan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus.
Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel
alveolus.
- Akhirnya masuk ke dalam
pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah
menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
- Oksigennya dilepaskan ke
dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin.
- Karbondioksida yang
dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang
akhirnya sampai pada alveolus.
- Dari alveolus karbon
dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita
mengeluarkan napas.
- Dengan demikian dalam
alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida
keluar.
F. PROSES
BERNAPAS
MENARIK NAFAS (
INSPIRASI)
- Pada waktu menarik napas, otot diafragma
berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang
menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut
pernapasan perut.
- Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma,
otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang.
Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada,
maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk
melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam
paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
MENGELUARKAN NAFAS (EKSPIRASI)
- Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya
otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya
otot perut.
- Diafragma menjadi melengkung ke atas,
tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya
rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik.
- Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka
udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.

G. PATOLOGI
1. HIDUNG DAN
PARANASAL
a. Rinitis
Rinitis adalah
peradangan atau iritasi yang terjadi di membran mukosa di dalam hidung yang
bisa disebabkan karena gejala alergi dan bisa juga non alergi.Kelainan ini
sering disebut dengan flu atau common
cold.
Penyakit ini
menimbulkan gejala yang akut seperti bersin, ingus banyak, encer dan mungkin
demam.Infeksi oleh kuman sering menyertai sehingga ingus berubah menjadi kental
dan kekuning-kuningan.
Rinitis alergi
disebabkan oleh alergi terhadap unsur seperti debu, kelupasan kulit hewan
tertentu, dan serbuk sari.Sedangkan rinitis non alergi disebabkan oleh infeksi
virus (adenovirus, echovirus, dan rhenovirus).
Pencegahan :
-
Menghindari
segala sesuatu yang dapat menimbulkan alergi
-
Menjaga
kebersihan rumah
-
Menghindari
penggunaan barang-barang yang dapat menampung debu
-
Menggunakan
masker dan sarung tangan saat melakukan aktivitas bersih-bersih untuk
menghindari kontak dengan alergen
-
Menghindari
lingkungan yang berpolusi atau terpapar asap rokok
b. Lepra
Lepra atau kusta atau
penyakit Hansen adalah penyakit yang menyerang kulit, selaput lendir pada
saluran pernapasan atas, sistem saraf perifer, serta mata.
Lepra dapat mengenai
rongga hidung dan mulai sebagai suatu tonjolan yang membesar, mengalami
ulserasi dan dapat menyebabkan perforasi septum hidung.
Pencegahan :
-
Melakukan
vaksin
-
Menjaga
kebersihan lingkungan
-
Meningkatkan
daya tahan tubuh
-
Pola
hidup sehat
c. Sinusitis
Sinusitis adalah
inflamasi atau peradangan pada dinding sinus.Sinus terletak di daerah pipi
kanan dan kiri batang hidung.Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa
menjangkiti orang pada segala umur. Beberapa tipe sinusitis berdasarkan lamanya
perjalanan penyakit antara lain sinusitis akut, sinusitis subakut, sinusitis
kronis, dan sinusitis kambuhan.
Rongga sinus terisi
penuh dengan mukus.Bila timbul infeksi oleh bakteri, nanah mengisi rongga
sinus.Gejala sinusitis umumnya dari hidung keluar cairan kuning kehijauan,
nyeri pada wajah dan terasa sakit jika ditekan, kehilangan indera penciuman.
Penyebab sinusitis
yang paling umum pada orang dewasa adalah karena pembengkakan dinding dalam
hidung.Kondisi ini sering disebabkan oleh virus flu yang disebarkan sinus dari
saluran pernapasan atas. Sedangkan pada anak-anak sinusitis disebabkan oleh
alergi, tertular penyakit dari anak-anak lain di sekitarnya, kebiasaan
menggunakan dot ataupun minum dari botol dalam keadaan berbaring, dan tinggal
di lingkungan yang penuh asap.
Pencegahan :
-
Perbanyak
minum air putih sehingga dapat mengencerkan dahak.
-
Berhenti
merokok bagi perokok aktif.
-
Gunakan
pelega sumbatan oral atau semprotan pelega sumbatan hidung hanya untuk jangka
pendek.
-
Keluarkan
lendir hidung secara perlahan, tutup satu lubang hidung pada saat mengeluarkan
lendir dari lubang hidung yang lain.
-
Merawat
kesehatan gigi dan gusi karena ada kalanya kuman-kuman yang terdapat pada gigi
dan gusi menyebrang ke area sinus.
-
Hendaknya
selalu mencuci tangan.
-
Jika
mempunyai alergi, hindari hal-hal yang menyebabkan timbulnya alergi tersebut.
d. Rhinoscleroma
Merupakan lesi menahun
yang menimbulkan granuloma dan merupakan massa bertonjol-tonjol yang keras,
mula-mula di dalam rongga hidung dan kemudian meluas sampai nasopharynk,
pharynk, larynk, dan trakhea. Menimbulkan perubahan bentuk dan obstruksi
hidung.Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Klebsiella
pneumoniae.
Granuloma terbentuk di
dalam jaringan ikat dan tidak mengenai tulang rawan atau tulang.Tampak banyak
sel plasma dan histiosit yang sitoplasmanya berbuih dan inti terdesak ke
tepi.Sel itu dinamai sel Mikulicz.Penyakit ini banyak ditemukan pada penduduk
sekitar Laut Tengah dan pada penduduk pulau Bali.
e. Rhinosporidiosis
Merupakan infeksi oleh
jamur Rhinosporidium seeberi dan
merupakan polip hidung yang permukaannya kasar dan berbeda dengan polypus nasi
akibat alergi.Pada jaringan ikat dapat ditemukan jamur dalam berbagai tingkat
perkembangan.Spora yang kecil berbentuk bulat dengan dinding nyata sebesar sel
darah merah. Spora yang besar membentuk krista, dinamai sporangium, dan
mengandung beribu-ribu spora kecil. Bila kista ini pecah, spora akan keluar dan
menyebar ke daerah sekitarnya.
2. NASOPHARINX DAN
PHARINX
a.
Difteri
adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung
dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat
menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa jika tidak
segera ditangani.Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae dan umumnya memiliki masa inkubasi (rentang waktu sejak
bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala
yang mengindikasikan penyakit ini meliputi:
-
Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu
yang menutupi tenggorokan dan amandel.
-
Demam dan menggigil.
-
Sakit tenggorokan dan suara serak.
-
Sulit bernapas atau napas yang cepat.
-
Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.
-
Lemas dan lelah.
-
Hidung beringus. Awalnya cair, tapi
lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang berdarah.
Biasanya dokter memberikan antibiotik untuk penangannya
dan dilakukan tes lab untuk tindakan yang lebih lanjut

b.
Faringitis
adalah salah satu penyakit umum yang disebabkan karena terjadinya
peradangan pada bagian faring. Faring merupakan daerah yang terletak pada
bagian belakang tenggorokan. Faringitis akan menyebabkan rasa sakit yang
panjang serta gangguan lain yang berhubungan dengan organ pernafasan dan mulut.
Bahkan mungkin tidak bisa makan atau mengunyah dengan benar karena rasa sakit
dan nyeri.Beberapa orang juga bisa menderita rasa sakit yang parah dan terasa
hingga tenggorokan dan telinga.Faringitis bisa terjadi pada anak-anak, orang
dewasa dan orang tua.Saat perubahan musim dari kemarau ke musim hujan, banyak
anak-anak yang menderita faringitis.a. Faktor Penyebab Umum
a. Penyebab umum
penyebab umum dari faringitis yang paling
sering ditemukan adalah infeksi dari bakteri atau virus. Salah satu jenis virus yang paling sering menyebabkan faringitis
adalah influenza. Virus dari pilek dan flu menyebabkan gangguan
pada hidung, telinga dan tenggorokan. Biasanya kondisi sakit ini lebih sering
ditemukan pada anak-anak dan remaja. Penyebab umum
lain adalah termasuk:
-
Orang yang memiliki riwayat alergi terhadap
debu, bulu binatang dan aroma yang menyengat.
-
Orang yang terkena paparan asap rokok dalam
waktu lama.
-
Orang yang sudah memiliki penyakit sinusitis.
b. Faktor Penyebab
Khusus
Meskipun faringitis ringan lebih sering
disebabkan karena infeksi bakteri dan virus namun beberapa orang juga bisa terkena faringitis karena faktor penyakit lain.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyebab khusus faringitis
(biasanya jarang terjadi): Infeksi bakteri streptococcus
A, gonore, klamidia, dan corynebacterium. Jika penyebab
faringitis adalah salah satu dari jenis infeksi bakteri
ini maka penderita harus mendapatkan perawatan khusus
dengan obat antibiotik.
Pernafasan yang tidak benar.Sumber pernafasan
yang berasal dari mulut dapat menjadi penyebab faringitis.Kondisi ini lebih sering
terjadi saat musim penghujan dan cuaca sangat dingin.Sumbatan
pada bagian hidung bisa menyebabkan rasa sakit pada tenggorokan dan memicu faringitis.Siapa sangka jika awalnya memiliki penyakit radang
tenggorokan dapat menyebabkan gejala
amandel.
1. Adanya Tumor
tumor yang muncul atau tumbuh dibagian lidah,
tenggorokan atau pita suara akan dapat memicu timbulnya faringitis pada seseorang.
Beberapa orang yang mengidap penyakit ini akan ditandai dengan rasa sakit yang parah,
terutama saat mereka menelan makanan. Beberapa gejala lain yang akan muncul pada
penderita tumor dibagian tersebut adalah hilangnya suara, pendarahaan air liur rasa
nyeri yang timbul dibagian tersebut.
2. Infeksi Bakteri
Beberapa bakteri jenis streptococcus A,
gonore, klamidia, dan corynebacterium adalah bakteri yang akan dapat menyebabkan timbulnya penyakit faringitis atau nyeri
tenggorokan. Bila penyebabnya adalah salah satu jenis bakteri
ini, maka mungkin si penderita akan membutuhkan perawatan yang khusus dengan
mengkonsumsi antibiotik.
3. Pernapasan yang Tidak Benar
Sumber pernapasan dari mulut akan mungkin
menyebabkan timbulnya faringitis. Kondisi ini pada
umumnya akan lebih sering terjadi pada musim penghujan atau pada saat cuaca
dingin menyerang. Sumbatan dibagian hidung akan dapat menyebabkan nyeri
dibagian tenggorokan yang mana kondisi ini akan dapat memicu adanya
faringitis.
4. Paparan Asap Rokok dan Polusi
Orang yang hidup di perkotaan atau seseorang
dengan kebiasaan merokok pada umumnya akan cenderung lebih beresiko menderita
faringitis. Hal ini dikarenakan paparan asap rokok dan polusi yang masuk kedalam sistem pernapasan akan memperparah gejala
faringitis yang dirasakan. Bahkan resiko terparah dari
penyakit faringitis akibat kepulan asap rokok bisa sampai kematian.
5. Adanya penyakit Lambung
Penyakit lambung yang tinggi yang membuat
asam lambung tiba-tiba naik kebagian atas bisa memicu
faringitis mudah timbul.Bila kondisi ini dibiarkan dan tidak segera dicari
solusi untuk menanganinya, maka bukan tidak mungkin gejala asam lambung ini
bisa berlanjut pada masalah faringitis yang cukup serius.
Cara Mengurangi Gejala Faringitis
Meski penyakit ini dapat sembuh dengan
mengkonsumsi obat-obatan, namun ada beberapa hal
yang bisa anda lakukan untuk mengurangi gejala tersebut, diantaranya adalah:
1. Hindari iritasi tenggorokan dengan tidak mengonsumsi minuman atau
makanan yang terlalu panas.
2. Remaja dan orang dewasa dapat mengisap permen pereda tenggorokan.
3. Hindari merokok. Juga hindari lingkungan penuh asap.
4. Minum cukup air, terutama jika Anda sedang demam.
5. Berkumur dengan air garam hangat untuk mengurangi radang tenggorokan.
Gejala Faringitis
Untuk bisa mengenali sebuah penyakit, maka
penting sekali untuk kita dapat mengetahui seperti
apa gejala-gejala yang akan muncul sebelum penyakit ini berkembang dan menyebar
dalam tubuh. Selain itu, bila si gejala ini sudah terlanjur anda
rasakan, setidaknya penanganan yang lebih dini bisa dilakukan untuk mencegah
kemungkinan terburuk dari penyakit yang satu ini.
Gejala Faringitis Akibat Virus:
1. Demam
2. Sakit tenggorokan
3. Nyeri otot
4. Batuk
5. Hidung beringus
6. Sakit kepala
7. Kelenjar yang membesar pada leher
8. Gejala Faringitis Akibat Bakteri:
9. Demam Tinggi
10. Tonsil/ amanedel yang membengkak
3. LARYNX
a. Laringitis merupakan peradangan yang terjadi pada laring (letak pita
suara di tenggorokan). Penderita laringitis umumnya akan mengalami
gejala-gejala, seperti nyeri tenggorokan, batuk-batuk, demam, sulit bicara,
suara yang dikeluarkan serak, atau bahkan kehilangan suara sama sekali. Gejala
laringitis biasanya pulih dalam waktu satu minggu tanpa pengobatan. Namun
gejala bisa muncul secara tiba-tiba dan terus memburuk selama dua sampai tiga
hari. Masalah sulit bicara dan suara serak biasanya menjadi gejala yang
terakhir pulih dibandingkan gejala laringitis lainnya.
Penyebab laringitis
Terjadinya radang atau pembengkakan pada
laring bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
a. Kerusakan pada pita suara karena adanya percepatan vibrasi pada
organ tersebut yang melebihi batas ketahanan, misalnya akibat
penderita berteriak terlalu keras atau bernyanyi dengan
suara yang tinggi. Selain itu, kerusakan pita suara juga dapat terjadi akibat
batuk berkepanjangan dan trauma saat penderita melakukan aktivitas fisik atau
trauma akibat kecelakaan.
b. Infeksi virus, bakteri, dan jamur. Virus yang umum menyebabkan
laringitis adalah virus flu dan pilek, dari golongan bakteri salah satunya
adalah bakteri penyakit difteria, dan dari jenis jamur
salah satunya adalah Candida yang juga menyebabkan penyakit sariawan.
Infeksi jamur dan bakteri pada kasus laringitis sebenarnya jarang terjadi
dibandingkan infeksi virus. Biasanya infeksi jamur rentan dialami oleh
orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat
efek samping obat steroid, kemoterapi, atau akibat penyakit HIV/AIDS.
c. Reaksi alergi terhadap suatu zat kimia atau paparan debu.
d. Naiknya asam
lambung ke tenggorokan lewat kerongkongan pada kasus penyakit refluks gastroesofageal atau GERD.Jika asam lambung mencapai tenggorokan
maka risiko untuk terjadinya iritasi laring cukup tinggi.
e. Mengering dan
teriritasinya laring akibat merokok dan konsumsi minuman beralkohol.Sama
seperti kasus GERD, peluang terjadinya infeksi pada laring yang teriritasi juga
cukup tinggi.
Pengobatan laringitis
Sebenarnya kebanyakan kasus laringitis bisa
pulih tanpa menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu hingga satu minggu.Tujuan
pengobatan biasanya untuk mempercepat kesembuhan dan meminimalisasi gejala yang
mengganggu, misalnya nyeri.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan
untuk mempercepat penyembuhan dan menurunkan tingkat keparahan gejala
laringitis:
-Jika Anda merasakan gejala nyeri dan sakit
kepala yang mengganggu, atau bahkan hingga menyebabkan
Anda demam, konsumsilah obat-obatan pereda rasa sakit seperti ibuprofen atau parasetamol.
-Minumlah banyak air putih untuk mencegah
dehidrasi. Hindari mengonsumsi minuman yang mengandung
kafein dan alkohol.
-Jika saluran pernapasan Anda terasa tidak
nyaman, Anda dapat melegakannya dengan menghirup inhaler yang mengandung mentol.
Demikian halnya mengonsumsi permen mint dan berkumur-kumur
dengan air garam hangat atau obat kumur khusus yang bisa dibeli di apotik dapat membantu melegakan tenggorokan Anda.
-Untuk mengurangi ketegangan pada pita suara
Anda yang sedang mengalami radang dan mempercepat proses penyembuhan, bicaralah
dengan suara perlahan atau bila perlu jangan berbicara
terlebih dahulu.
Mencegah laringitis
a. Agar terhindar dari penyakit laringitis, Anda diharapkan melakukan hal-hal
yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit tersebut, misalnya:
b. Melakukan vaksinasi flu sesuai dengan yang dijadwalkan oleh dokter tiap
tahun.
c. Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan jangan merokok.
d. Memperbanyak minum air putih agar dahak di dalam tenggorokan Anda encer
dan mudah dikeluarkan.
e. Menghindari orang yang sedang sakit apabila Anda termasuk orang yang
rentan terhadap laringitis.
f. Membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, atau terutama
setelah berkemih.
g. Melindungi hidung dan mulut dari paparan debu (memakai masker) agar
terhindar dari virus atau bakteri penyebab laringitis.
h. Jika Anda alergi terhadap sesuatu, misalnya debu, suatu jenis makanan,
atau zat kimia tertentu, maka hindarilah hal-hal tersebut.
i.
Agar asam lambung tidak naik ke tenggorokan,
tinggikan sedikit alas kepala atau bantal Anda saat tidur. Jangan langsung
berbaring setelah makan.
j.
Mengonsumsi makanan yang sehat untuk
tenggorokan, misalnya makanan yang kaya akan vitamin A, C, dan E yang bisa
didapat dari buah, sayur, dan biji-bijian utuh.
k.
Tidak mengeluarkan volume suara yang melewati
batas ketahanan pita suara Anda, misalnya berteriak sangat keras atau bernyanyi
dengan suara tinggi.
b.Papilloma
merupakan
neoplasma jinak yang biasanya tumbuh pula pada pita suara atau commissural anterior.
Ciri-ciri
terdapat tonjolan kecil, lunak, seperti jari-jari dan mudah berdarah.Pada
anak-anak tumor ini sering tumbuh setelah diangkat dan tumbuhnya pada
bagian larynx.Pada dewasa sangat
cenderung untuk kambuh setelah pengangkatan radikal dan bahkan dapat berubah menjadi ganas.
- Penyebab papi lloma laring berupa “human papilloma
virus” (HPV) tipe 6,11 dan menginfeksi sel-sel epithel. Diperkirakan
penyebaran penyakit ini adalah pada saat lahir dari ibu yang terkena
“genital warts”.
- Pada mukosa sel normal yang berdekatan dengan
papilloma, juga mengandung DNA virus yang bisa teraktifasi menjadi lesi
rekuren. Papilloma pada anak lebih sering multipel dan kambuh daripada
dewasa. Sedangkan papilloma pada dewasa biasanya tunggal tetapi cenderung
berubah menjadi ganas dengan dijumpai subtipe yang spesifik yaitu HPV
16.3,6
- Pada pasien dengan papilloma laring, mukosa normalnya
terdapat HPV pada 20% kasus, sebaliknya pada mukosa jalan nafas yang
normal ditemukan HPV pada 4% kasus.Dari 20 tipe HPV, tipe 6, 11 diduga
sebagai penyebab papilloma laring. Cara penyebaran yang pasti dari HPV
sampai saat ini belum jelas. Pada tipe juvenil diduga transmisi pada
saat peripartum dari seorang ibu yang terinfeksi “genital warts”. Pada
orang dewasa, cara transmisi virus dengan cara kontak seksual, 10% dari
lelaki dan perempuan yang berada masa “sexual active” dengan dan tanpa
gejala klinik, dijumpai adanya infeksi laten HPV pada penis dan serviks.
c. Polip Larynx
adalah
tipe polip yang terjadi akibat rangsang menahun pada pita suara yang
menimbulkan reaksi
radang menahun.
Ciri-ciri
makroskopik, polip menonjol pada pita suara, terbentuk bulat, licin, bertangkai
atau pedunculated, besarnya jarang melebihi 1 cm
Ciri-ciri
mikroskopik, pada permukaan terdapat epitel gepeng berlapis pita suara.Epitel
ini dapat mengalami ulserasi atau penebalan akibat pergeseran
dengan bagian pita suara di depannya.Di
bawah epitel, tampak jaringan ikat yang mengandung berbagai unsure yaitu jaringan mikrosomatosa, jaringan ikat hialin, pembuluh darah
yang melebar dan jaringan dengan
degenerasi fibrinoid.
Penyebab
penyakit polip larynx adalah merokok dan yang banyak menggunakan pita suaranya.Akibat polip ini mengakibatkan suara serak yang
progresif dianggap tidak adapat menjadi
ganas.
d.Edema
glottis
adalah
terjadinya pembengkakan jaringan lunak sekitar pita suara sehingga menghalangi aliran udara. Kejadian ini dapat terjadi secara mendadak,
sehingga dapat menimbulkan kematian
karena tercekik.
Edema
glottis dapat terjadi pada radang akut seperti diphtheria, menghirup uap atau
gas beracun, edema angioneurotik, bagian edema umum pada
penyakit jantung paru dan ginjal.
4.
BRONKUS DAN PARU-PARU
a. Asma
adalah suatu penyakit
asma yang mengganggu saluran bronkial yang memiliki ciri bronkospasme periodik dikenal dengan kontraksi
spasme di saluran nafas. Orang awam biasa menyebutnya dengan
penyakit mengi.

Penyakit
asma disebabkan oleh banyak faktor. Jika
diringkas ada dua sebab umum yaitu sebab
intrinsik dan ekstrinsik, yakni ;
Penyebab
intrinsik
Penyebab intrinsik biasanya adalah penyebab yang disebabkan oleh faktor dalam diri seseorang.Hal itu bisa terjadi karena penyakit seperti flu, adanya aktivitas fisik yang berat, atau karena faktor emosi.Penyakit asma yang disebabkan oleh faktor instrinsik biasanya membutuhkan waktu lama untuk sembuh.Biasanya terjadi pada orang yang berumur lebih dari 40 tahun.Jika dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan penyakit bronchitis kronik.
Penyebab intrinsik biasanya adalah penyebab yang disebabkan oleh faktor dalam diri seseorang.Hal itu bisa terjadi karena penyakit seperti flu, adanya aktivitas fisik yang berat, atau karena faktor emosi.Penyakit asma yang disebabkan oleh faktor instrinsik biasanya membutuhkan waktu lama untuk sembuh.Biasanya terjadi pada orang yang berumur lebih dari 40 tahun.Jika dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan penyakit bronchitis kronik.
Penyebab
ekstrinsik
Penyebab yang kedua adalah karena adanya faktor ekstrinsik atau faktor luar. Biasanya disebabkan karena debu, serbuk sari, bulu atau hal lain yang memicu timbulnya asma. Jenis penyakit asma karena faktor ekstrinsik ini biasanya akan sembuh sendiri seiring bertambahnya usia.
Penyebab yang kedua adalah karena adanya faktor ekstrinsik atau faktor luar. Biasanya disebabkan karena debu, serbuk sari, bulu atau hal lain yang memicu timbulnya asma. Jenis penyakit asma karena faktor ekstrinsik ini biasanya akan sembuh sendiri seiring bertambahnya usia.
Berikut
beberapa gejala yang musti diwaspadai:
- Mengalami sesak nafas yang disertai dengan bunyi atau
mengi.
- Sesak di dada akibat nafas yang sesak.
- Batuk-batuk kering yang kemudian berlanjut dengan batuk
berdahak yang biasanya terjadi di malam hari.
Cara Menghindari Serangan Asma
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri.Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah
merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan
pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Asma
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari.Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri.Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.
Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan
yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan
lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti
Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka
untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka
berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan
terjadi.
atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi cairan.
Penyakit ini juga sering disebut bronkopneumonia, pneumonia lobular, dan pneumonia bilateral. Secara umum, pneumonia dapat ditandai dengan gejala-gejala yang meliputi batuk, demam, dan kesulitan bernapas.
c.Emfisema
adalah penyakit progresif jangka panjang pada paru-paru yang umumnya menyebabkan napas menjadi pendek. Jaringan paru-paru, yang berperan pada bentuk fisik paru-paru dan fungsi pernapasan, pada penderita emfisema sudah rusak.
Emfisema merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit ini digolongkan sebagai penyakit paru-paru obstruktif karena kerusakan jaringan paru-paru di sekitar saluran udara yang lebih kecil, bronkiolus. Kerusakan ini akan membuat bentuk fisik paru-paru tidak normal saat kita menghembuskan napas keluar. Bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran udara kotor dan udara bersih, sehingga oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar dari aliran darah di paru tidak maksimal.
d. Emboli
merupakan keadaan
terjadinya obstruksi sebagian atau total sirkulasi arteri pulmonalis atau cabang – cabang akibat tersangkutnya emboli thrombus
atau emboli yang lain. Bila obstruksi terjadi akibat
tersangkutnya emboli thrombus atau multiple trombi yang bermigrasi dari sirkulasi sistemik ke sirkulasi pulmonary disebut
tromboemboli pulmonal.Akibat lanjut dari emboli paru dapat
terjadi infark paru, yaitu keadaan terjadinya nekrosis sebagian jaringan parenkim paru akibat tersumbatnya
aliran darah yang menuju jaringan paru tersebut oleh tromboemboli.
e.Bronkitis
adalah infeksi pada saluran pernapasan utama dari
paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran
tersebut. Kondisi ini termasuk sebagai salah satu penyakit pernapasan.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan
oleh bronkitis:
- Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan
atau hijau.
- Sakit pada tenggorokan.
- Sesak napas.
- Hidung beringus atau tersumbat.
- Sakit atau rasa tidak nyaman
pada dada.
- Kelelahan.
- Demam ringan.
- Bronkitis terbagi menjadi dua
jenis. Pertama, bronkitis akut yang bertahan selama dua hingga tiga
minggu. Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang
paling umum terjadi dan paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah
5 tahun. Kedua, bronkitis kronis adalah infeksi bronkus yang bertahan
setidaknya tiga bulan dalam satu tahun dan berulang pada tahun berikutnya.
Bronkitis kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 40
tahun.
f. Bronkiektasis
Bronkiektasis adalah
pelebaran pada satu atau lebih saluran udara dengan cara yang tidak normal. Ekstra lendir dibuat dalam saluran udara
yang abnormal . Kondisi ini mengakibatkan penumpukan lendiri
yang menyebabkan paru paru lebih rentan terhadap infeksi . Gejala utama adalah penderita biasanya
akan mengalami batuk yang disertai dengan banyak dahak (sputum) . Pengobatan yang sering dilakukan
untuk mengatas bronkektasis terdiri dari fisioterapi dan
program pengobatan antibiotik biasa .Pada beberapa kasus nhaler kadang- kadang digunakan. Selain itu tindakan
operasi juga dilakukan dalam konds tertentu. Bagi penderta bronkektasi biasanya tidak diperbolehkan
merokok, merokok akan memberkan kondisi yang semakin
buruk.
Udara yang kita hirup
akan masuk ke dalam paru-paru melalui tenggorokan atau trakea, yang kemudia akan terbagi ke dalam
beberapa cabang saluran udara disebut bronkus . Selanjutnya udara yang hirup akan terus
mengalir melalui bronkeoli ke dalam jutaan kantung udara kecil yang disebut dengan alveoli.
Oksigen dari udara dilewatkan ke dalam aliran darah melalui dinding tipis alveoli.
Kelenjar kecil pada
lapisan saluran udara membuat sejumlah kecil lendir.Lendir ini memiliki fungsi menjaga saluran udara
lembab sekalikgus menjadi perangkap debu dan kotoran udara yang kita hirup.Selain itu, pada
permukaan sel sel dinding saluran udara juga terdapat berbagai rambut rambut kecil yang disebut dengan
silia yang jumlahnya jutaan.Jutaan silia tersebut memiliki
fungsi menyapu lendir menuju bagian belakang tenggorokan. Kumpulan lendir tersebut akan menjadi dahak.
Bronkiektasis adalah
melebarnya salah satu saluran udara atau bronkus secara tidak normal. Banyak lendir cenderung untuk
membentuk dan menggenang pada bagian bagian saluran udara yang melebar. Hal akan membuat paru paru
rentan terhadap terjadinya infeksi.

Penyebab Penyakit Bronkiektasis
Penyebab terjadinya Brokiektasis dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Salah satu faktor tersebut adalah
adanya infeksi pada paru paru tuberkulosis ( TB ) , batuk rejan , pneumonia
atau campak , yang dapat merusak saluran udara pada saat infeksi.
Infeksi pada paru merupakan penyebabyangpaling
umum terhadap terjadinya Bronkiektasis.
Lemahnya sistem kekebalan tubuh juga menjadi penyebab terjadnya Bronkiektasis.Sekitar 1 dari 12 Penderta diketahui memilik sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan tubuh penderita lebih rentan terhadap kerusakan jaringan.Lemahnya sistem kekebalan tubuh terkadang disebabkan karena warisan atau genetik.
Penyebab lain terjadinya bronkiektasis adalah kelainan silia, dimana silia tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dimana silia tidak secara efektif mengeluarkan lendir keluar dari saluran udara.
Lemahnya sistem kekebalan tubuh juga menjadi penyebab terjadnya Bronkiektasis.Sekitar 1 dari 12 Penderta diketahui memilik sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan tubuh penderita lebih rentan terhadap kerusakan jaringan.Lemahnya sistem kekebalan tubuh terkadang disebabkan karena warisan atau genetik.
Penyebab lain terjadinya bronkiektasis adalah kelainan silia, dimana silia tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dimana silia tidak secara efektif mengeluarkan lendir keluar dari saluran udara.
Gejala Penyakit Bronkiektasis
Adanya
penyakit Bronkiektasis dalam diri seseorang akan menimbulkan beberapa gejala. Gejala yang paling umum adalah batuk yang disertai dahak.
Terkadang penderita juga akan mengalai
batuk darah, hal itu terjadi jika saluran udara pernfasan mengalami peradangan.
Beberapa gejala lainnya adalah penderita akan mengalami
kelelahan dan kesulitan dalam berkonsentrasi
dan adanya sesak nafas terutama saat bekerja keras atau berolahraga.
Beberapa penanganan atau pengobatan dalam mengatasi penyakit Bronkiektasis meliputi pemberian obat obatan medis, fisioterapi, pemberian inhaeler dan operasi.
Beberapa penanganan atau pengobatan dalam mengatasi penyakit Bronkiektasis meliputi pemberian obat obatan medis, fisioterapi, pemberian inhaeler dan operasi.
Perawatan dan Pengobatan Penyakit Bronkiektasis
Pemberian
obat obatan Antibiotik adalah pengobatan utama terhadap Bronkiektasis. Hal ini jika bronkiektasis yang dialami oleh penderita
tergolong ringan ringan. Antibiotik yang paling
umum digunakan oleh dokter adalah amoksisilin. Namun, pilihan akan tergantung
pada alergi yang dialami oleh penderita, jenis bakteri, dan
kondisi penderita secara keseluruhan. Untuk
mengetahui jenis bakteri biasanya dengan menggunakan dahak yang dikeluarkan
oleh penderita.
Selain memberikan obata obatan antibiotik, penderita bronkiektasis juga diberikan perawatan dengan fisioterapi. Fisioterapi bertujuan untuk memberikan latihan ddan membantu penderita agar berbatuk membersihkan lendir serta meningkatkan kebugaran paru-paru secara keseluruhan.
Tindakan operasi dilakukan jika penderita mengalami kerusakan pada bagian paru paru. Operasi dilakukan untuk mengambil atau memotong bagian daerah yang mengalami kerusakan yang cukup padah
Selain memberikan obata obatan antibiotik, penderita bronkiektasis juga diberikan perawatan dengan fisioterapi. Fisioterapi bertujuan untuk memberikan latihan ddan membantu penderita agar berbatuk membersihkan lendir serta meningkatkan kebugaran paru-paru secara keseluruhan.
Tindakan operasi dilakukan jika penderita mengalami kerusakan pada bagian paru paru. Operasi dilakukan untuk mengambil atau memotong bagian daerah yang mengalami kerusakan yang cukup padah
.
g. Abses Paru-paru
Abses
paru-paru adalah infeksi paru-paru.Penyakit ini menyebabkan pembengkakan yang mengandung nanah, nekrotik pada jaringan paru-paru, dan
pembentukan rongga yang berisi butiran
nekrotik atau sebagai akibat infeksi mikroba.Pembentukan banyak abses dapat menyebabkan pneumonia atau nekrosis paru-paru.
Penyakit
ini dapat terjadi pada usia berapapun. Namun, orang yang berusia lebih dari 60 tahun berisiko untuk abses paru.Anda dapat mencegah penyakit
ini dengan mengurangi faktor
risiko.Silakan konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Gejala
abses paru-paru biasanya terjadi dalam jangka waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang meliputi: demam, menggigil,
berkeringat, batuk dan bau air liur yang tidak
enak. Pasien sering mengalami kelelahan, kelemahan, kehilangan napsu makan dan penurunan berat badan.Kadang-kadang dapat mengeluarkan air
liur berdarah dan nyeri dada serta
diperburuk oleh batuk dan pendalaman napas.Pasien dapat mengalami denyut
jantung yang cepat, sesak napas, bengek, dan efusi pleura.
Kemungkinan
ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah
dengan dokter Anda.
Jika
Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.Tubuh masing-masing
orang berbeda.Selalu konsultasikan
ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Menghirup
benda asing merupakan penyebab utama dari abses paru-paru.Benda asing tersebut biasanya makanan, minuman, muntah, atau sekresi
dari mulut yang terhirup ke dalam paru-paru.Pembentukan
bengkak, pneumonia, dan abses dapat terjadi dalam jangka waktu 7- 14 hari.Stroke, epilepsi, penyalahgunaan narkoba, alkohol,
penyakit gigi, emfisema, kanker paru-paru,
dan gangguan esofagus dapat menyebabkan terhirupnya benda asing.
Bakteri
yang menyebabkan abses paru biasanya anaerob (tumbuh tanpa oksigen) dan berasal
dari mulut. Mikroorganisme lain seperti parasit dan jamur
juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru
dan menyebabkan abses.
Faktor-faktor risiko
Faktor-faktor
tertentu yang meningkatkan risiko Anda mengalami abses paru-paru yaitu:
- Pecandu alkohol;
- Penyalahgunaan narkoba;
- Memiliki kondisi lain seperti
stroke, epilepsi, dan penyakit periodontal, emfisema, kanker paru-paru dan
gangguan esofagus
Obat & Pengobatan
Untuk penyembuhan sempurna diperlukan antibiotik, baik intravena (melalui pembuluh darah) maupun per-oral (melalui mulut).
Pengobatan ini dilanjutkan sampai gejalanya hilang dan rontgen dada menunjukkan bahwa abses telah sembuh.Untuk mencapai perbaikan seperti ini, biasanya antibiotik diberikan selama 4-6 minggu.Pada rongga yang berukuran besar (diameter lebih dari 6 cm), biasanya perlu dilakukan terapi jangka panjang.
Perbaikan klinis, yaitu penurunan suhu tubuh, biasanya terjadi dalam waktu 3-4 hari setelah pemberian antibiotik.Jika dalam waktu 7-10 hari setelah pemberian antibiotik demam tidak juga turun, berarti telah terjadi kegagalan terapi dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari kegagalan tersebut.
Hal -hal yang perlu dipertimbangkan pada penderita yang memberikan respon yang buruk terhadap pemberian antibiotik adalah penyumbatan bronkial oleh benda asing atau tumor; atau infeksi oleh bakteri, mikobakteri maupun jamur yang resisten.
Pada abses paru tanpa komplikasi sangat jarang dilakukan pembedahan.Indikasi pembedahan biasanya adalah kegagalan terhadap terapi medis, kecurigaan adanya tumor atau kelainan bentuk paru-parubawaan.
Prosedur yang dilakukan adalah lobektomi ataupneumonektomi.
Angka kematian karena abses paru mencapai 5%.Angka ini lebih tinggi jika penderita memiliki gangguan sistem kekebalan, kanker paru-paru atau abses yang sangat besar.
BAB III
A.
KESIMPULAN
Pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Beberapa organ pernapasan dapat mengalami
beberapa kelainan seperti asma, TBC, Faringitis, dll.
Maka
hendaklah menjaga pola hidup sehat agar mencegah terjadinya berbagai macam
penyakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Himawan,Sutisna.1973.Buku Patologi.Jakarta:Bagian Patologi
Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
0 comments:
Post a Comment